WAHYU ALLAH SWT
A.
PENDAHULUAN
Kita sebagai masyarakat muslim pasti
tahu dengan yang namanya wahyu, terlebih lagi para akademis yang berada dalam
naungan lembaga pendidikan islam, tampaknya nama tersebut melekat erat dibenak
mereka. Namun pengetahuan mengenai apa sesungguhnya atau hakekat dari kata
tersebut apabila dipahami secara mendalam.
Wahyu merupakan salah satu mekjizat
yang diberikan kepada Nabi dan Rosul. Wahyu ini diturunkan sesuai dengan
sesuatu yang akan terjadi pada Zaman ini, wahyu diturunkan melalui perantara
malaikat jibril, lalu malaikat jibril menyampaikan kepada Nabi dan Rosul yang
dikehendaki Allah SWT.
Wahyu merupakan mukjizat yang luar
biasa diturunkan kepada Nabi dan Rosul, wahyu dapat dikatakan sebagai kata-kata
umumnya, menurut Abu Zaid, dikarenakan “Wahyu meliputi semua teks yang menunjuk
pada titah Allah kepada Manusia”. Jadi Al-Quran merupakan bagian atau salah
satu dari wahyu. Karena wahyu tidak hanya turun kepada Nabi Muhammad saja, akan
tetapi juga turun kepada Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Disamping itu, dalam
konteksnya, wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saja tidak hanya
Al-Quran, akan tetapi juga berupa Hadits, baik berupa hadits Qudsi maupun
Hadits Nabawi. Disini kita nanti akan mempelajari tentang apa itu wahyu dan
cara turunnya wahyu
B.
PENGERTIAN WAHYU
Wahyu (al-wahy), secara semantik, berarti isyarat yang
sangat cepat, sedangkan wahyu secara terminologis adalah pengetahuan yang
diperoleh seseorang dan diyakini bahwa pengetahuan itu datang berasal dari
Allah SWT. Baik melalui perantara suara atau tanpa suara ataupu tanpa
perantara. Dengan demikian dapat
dipastikan wahyu berbeda dengan perasaan didalam jiwa.
Allah
telah berfirman tentang bagaimana wahyu diterima seperti ayat berikut Q.S
QS.
As-Syura’, 42:51
وَمَا
كَانَ لِبَشَرٍأَنْ يُكَلِّمَهُ آللَّهُ إلاَّوَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَآئِ حِجَابٍ
أَوْ يُرْسِلُ رَسُولاً فَيُوحِىَ بإِذْنِهِ مَا يَشَآءُ إِنَّهُ عَلِىحَكِيْمٌ
Artinya:“Dan, tiada manusia yang Allah
berfirman kepadanya, kecuali dengan wahyu, atau dari belakang tirai, atau
dengan mengutus seorang utusan (malaikat), lalu di wahyukan kepadanya dengan
izin-Nya apa yang dia kehendaki. Sesungguhnya dia Maha tinggi lagi Maha
bijaksana”
Dengan
demikian cara wahyu diturunkan yaitu melalu beberapa bagian
1. Pewahyuan (menurunkan wahyu), pewahyuan cara ini
adalah sesuai dengan makna wahyu dalam arti bahasa-isyarat yang cepat.Dalam hal
ini wahyu adalah kebenaran yang di sampaikan ke dalam kalbu atau jiwa
seseorang. Wahyu dalam artian ini, tidak sama dengan ilham, dan juga berbeda
dengan meditasi karena wahyu merupakan kebenaran yang tidak mengandung
keraguan.wahyu jenis inilah yang terkait erat dengan nabi. Contoh: wahyu yang
diterima nabi ibrohim untuk menyembelih putranya (ismail). Seperti dalam ayat ini
Q.S As-Shaffat, 37:102 yang artinya.
“Ibrohim
berkata:”wahai anakku! Sungguh, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu.
Maka, pikirkanlah bagaimana pendapatmu”.
Ismail menjawab:” hay ayahku! Kerjakanlah apa yang di
perintahkan kepadamu, insya allah, kamu akan mendapatiku termasuk dari
orang-orang yang sabar”.
2. Mendengar suara dari belakan
tirai atau hijab.
pewahyuan cara kedua disampaikan dari belakang
tirai, maksudnya kalam allah di sampaikan oleh-Nya kepada seorang nabi dari
belakang hijab atau tabir seperti ketika allah memenggil nabi Musa dari
belakang sebuah pohon, dan nabi Musa mendengar panggilan allah itu. Seperti dalam ayat Q.S
Thaha 20:11-12 ini yang artinya.
“Maka,
ketika ia (musa) datang ke tempat api itu, ia dipanggil: hai Musa! Sesungguhnya
aku inilah Tuhanmu, lepaskanlah kedua tanganmu. Sesungguhnya Kamu berada di lembah
yang suci, yakni Thuwa. Dan, aku telah memilihmu, dengarkanlah apa yang
diwahyukan (kepadamu)”.
3. Perantara malaikat
(jibril)yang membawa wahyu
Pewahyuan
cara yang ketiga ini, di sampaikan allah kepada seseorang melalui utusan
(malaikat yang mengembang risalah, yakni malaikat jibril) dengan kata-kata yang
di ucapakan.
Pemberian
wahyu cara ini hanya terbatas bagi para rosul, berbeda dengan bentuk pertama,
wahyu bentuk ketiga tidak sekedar konseptual, tetapi sudah di bungkus oleh
kata-kata (kalam).
Biasanya para malaikat menampakan diri kepada Rosulr ,
tidak berupa seorang laki-laki, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Seperti dalam ayat ini Q.S
An-Najm 53:13 yang artinya
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang
asli) pada waktu yang lain”.
C.
MACAM-MACAM WAHYU
Wahyu turun kepada para Rosul
mempunyai beberapa cara yaitu
1. Melalui mimpi yang benar,
sebagaimana diceritakan dalam hadits dari ibnu abbas dan muadz bin jabal,
Rosulullah Shallallahu ‘alaihu wa sallam bersabda yang artinya
“Aku didatangi (dalam
mimpi)oleh Rabb-ku dalam bentuk terbaik, lalu Dia berfirman:”wahai, Muhammad!”
Aku menjawab,”Labbaik wa sa’daika,” Dia berfirman,”Apa yang diperdebatkan oleh
para malaikat itu?” Aku menjabawab, “wahai Rabb-ku, aku idak tahu,” lalu Dia
meletakan tanganNya dipundakKu,sampai Aku merasakan dingin didadaku, kemudian.
Aku dapat mengetahui semua yang ada ditimur dan barat”
2. Malaikat menyampaikan wahyu
kedalam hati Nabi tanpa menampakan wujudnya. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh ibnu abi dunya
dalam kitab al-qana’ah, dan ibnu hajarserta al-hakim dalam mustadrak.
Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“sesungguhnya
Ruhul Quds (Malaikat Jibril) meniupkan kedalam kalbuku:”tidak akan ada jiwa yang mati sampai Allah Azza Wa Jalla menyempurnakan rizkinya. Maka hendaklah
kalian bertaqwa kepada Allah, dan carilan rizky dengan cara yang baik.
Janganlah keterlambatan rizky membuat salah seorang diantara kalian mencarinya
dengan cara maksiat kepada Allah. Sesungguhnya apa yang disisi Allah Azza Wa
Jalla tidak akan diraih, kecuali dengan menaatinya”
3. Malaikat menampakan
diri menyerupai manusia kemudian berdialog dengan Nabi sehingga disangka sebagai sahabat seperti
ketika nabi ditanya mengenai iman, islam, ihsan. Dalam penyampaian wahyu seperti ini, semua sahabat
yang hadir dapat melihatnya dan mendengar perkataanya akan tetapi mereka tidak
mengetahui hakikat permasalahan ini.
4. Wahyu dating seperti bunyi
gemerincing lonceng dan itu hal terberat dialami Nabi. Hal ini juga diceritakan oleh Rosulullah,beliau Nabi
Muhammad SAW ditanya yang artinya
“Wahai, Rosulullah. Bagaimanakah cara wahyu sampai
kepadamu?” Rosulullah menjawab”terkadang wahyu itu datang kepadaku seperti
suara lonceng , dan inilah yang terberat bagiku, dan aku memperhatikan apa dia
katakan. Dan terkadang seorang malaikat mendatangi dengan berwujud seorang laki
laki, lalu dia menyampaikan kepadaku, maka akupun memperhatikan apa yang dia
ucapkan.”
5. Malaikat menampakan dirinya
dalam bentuk aslinya kemudian menyampaikan wahyu kepada nabi. Cara ini sangat jarang terjadi dan hanya terjadi dua
kali. Pertama saat Malaikat Jibril mendatangi Rosulullah setelah masa vakum
dari wahyu, yaitusetelah surat Al-‘Alaq diturunkan , lalu Nabi tidak menerima
wahyu beberapa saat. Masa ini disebut masa fatrah, artinya kevakuman. Kedua,
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam melihat Malaikat Jibril dalam wujud
Aslinya, yaitu saat Rosulullah di mi’rajkan
6.
Allah langsung menyeampaikan sebagaimana yang terjadi
pada Nabi Musa As.
D. PERBEDAAN WAHYU, ILHA
DAN TA”LIM
1.
Wahyu
adalah pemberitahan Allah SWT kepada orang yang dipilih dari beberapa hamba-Nya
mengenai beberapa petunjuk dan ilmu pengetahuan yang hendak di beritahukannnya
tetapi dengan cara yang tidak biasa bagi manusia, baik dengan perantara atau
tidak dengan perantara.
2.
Ilham
adalah jiwa suatu pengetahuan kedalam jiwa atau apa apa yang diletakan dalam
hati dalam bentuk yang melimpah dan khusus dengan sesuatu yang datangnya dari
Allah dan malikat.”Dikatakan pula:”Meletakan sesuatu dalam hati, yang karenanya
hati menjadi tentram dan hal itu dikhususkan oleh Allah SWT bagi para hamba
yang dikehendaki”
Ta’lim
adalah (memberikan pelajaran) bersandar kepada pengetahuan dan penyelidikan.
Atau usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari
posisi. ‘tidak tahu’ ke posisi tahu seperti yang digambarkan
dalam surat An-Nahl ayat 78, yang artinya
“dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar
kamu bersyukur”
E.
KESIMPULAN
Wahyu
merupakan pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khususditunjukan
kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain seperti para Nabi dan
Rosul-Nya tentang syariat kitab yang hendak disampaikan kepada mereka baik
perantara maupun tanpa perantara.
Ada macam-macam wahyu diantaranta wahyu tanpa
perantara, wahyu yang diperdengarkan dan wahyu berperantara. Adapun wahyu
adalah pemberitahuan Allah yang diperuntukan atau disampaikan bagi orang-orang
tertentu yang dipilih oleh Allah yaitu para Nabi dan Rosul sedangkan ilham dan
ta’lim diberikan Allah kepada semua manusia.
DAFTAR PUSTAKA
·
Efendi,
Nur dan Fathurrohman, Muhammad. 2014. Study Al-Qur’an. Yogyakarta: Teras.
·
Anwar,
Abu. 1997. Ulumul Qur’an. Jakarta. PT. Logos Wacana Ilmu.
·
Izzan,
Ahmad. 2011. Ulumul Qur’an. Bandung.: Humaniora.
·
Esack,
Farid.2007.Samudra Al-Quran.jogjakarta:Diva Pres
·
Hafidudin,
Didin.2002. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Negeri
Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours
BalasHapusMore than 160k women and men are using a simple and SECRET "water hack" to burn 2lbs each night in their sleep.
It is easy and works on anybody.
Here are the easy steps for this hack:
1) Take a drinking glass and fill it up with water half glass
2) Then follow this crazy hack
and be 2lbs skinnier in the morning!