MAKALAH TENTANG AYAT DAN HADIST KETUHANAN

AYAT DAN HADIST KETUHANAN

PENDAHULUAN
Allah adalah tempat bergantung dan berlindung. Allah itu tidak dilahirkan dan melahirkan. Kemudian ada surat yang dinamakan surat Al-ikhlas. Tentunya kita sering mendengar bahwa dalam beribadah dan beramal dalam kehidupan sehari hari haruslah dengan ikhlas. Hanya kepada Allah lah manusia beribadah dan beramal.
Allah adalah pencipta alam semesta dan seisinya. Maka, inilah arti sesunguhnya dari ketergantungan manusia sebagai makhlukn-Nya. Allah adalah dimensi yang memungkinkan adanya dimensi-dimensi lain. Dia memberikan arti dan kehidupan kepada setiap sesuatu.
Dari sinilah dapat dilihat bahwa ide keuhanan dalam islam adalah ide yang sempurna. Intinya Allah adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada bagi-Nya dalam kekuasaan.Dari situlah kemudian timbul beberapa cabang tafsir dan hadist mengenai Ketuhanan (Allah SWT).

·      RUMUSAN MASALAH
     A.     Apa ayat yang menjelaskan tentang Ketuhanan ?
     B.     Bagaimana tafsir yang membahas ayat tersebut ?
     C.     Apa hadist yang menjelaskan tentang Ketuhanan ?

PEMBAHASAN

A.  Ayat dan Tafsir Ketuhanan

1)      Surat Al - Ikhlas
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤
Artinya :
1)Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2)Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4) Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Surat ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah sesudah surat An Naas. Dinamakan Al Ikhlas karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah S.W.T.
Pokok-pokok isinya:
Penegasan tentang kemurnian keesaan Allah s.w.t. dan menolak segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya.Surat Al Ikhlash ini menegaskan kemurnian keesaan Allah S.W.T.
2)      Surat  Al Hasyr : 22
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS. Al Hasyr : 22)
Tafsir dari ayat diatas:
            Sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah. Segala sesuatu yang disembah selain Dia, baik itu pohon, batu,berhala maupun malaikat adalah batil. Dia mengatahui segala makhlukyang nyata bagi kita dan yang ghoib. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya, baik dilangit maupun dibumi. Dia mempunyai rahmat yang luas dan meliputi segala makhluk. Dia lah yang Maha Rahman di bumi dan Maha Rahim diakhirat.

Al-Biqa’i berkomentar tentang kata (هُو) bahwa Dia yang wujud-Nya dari Dzat-Nya sendiri sehingga Dia sama sekali tidak disentuh oleh Adam dalam bentuk apapun,karena Dialah yang hadir pada setiap benak, dan yang ghaib (tidak terjangkau) keagungan-Nya oleh semua indra, dan kerena itu pula gunung retak karena takut kepada-Nya.
Kata (اللَّهُ) Allah sepintas tidak diperlukan lagi karena kata huwa telah menuk kepada-Nya. Tetapi untuk menggambarkan semua sifat – sifat-Nya,sebelum menyebut sifat tertentu. Sehingga apabila kita mengucapkan kata Allah itu sudah mencakup sifat-sifat Allah SWT,tepai ketika kita mengucapkan nama-Nya yang lain, misalnya Ar-Rahman atau Ar-Rahim maka hanya menggambarkan sifat Rahman.
1)      Surat Al-araf  : 172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ  شَهِدْنَا  أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-araf 172)
Tafsir Mufradat
Dalam ayat ini Allah menerangkan tentang janji yang dibuat pada waktu manusia dilahirkan dari rahim Ibu, secara turun-temurun, yakni Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah. Allah menyuruh ruh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keEsan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia, dan mempunyai daya tanggap indra, dengan urat nadi dan sistem urat syaraf yang mengagumkan dan sebagainya.
Dengan ayat ini Allah bermaksud menjelaskan kepada manusia, bahwa hakikat kejadian manusi itu didasari atas kepercayaan kepada Allah Yang Maha Esa. Sejak manusia dilahirkan dari rahim orang tua mereka, ia sudah menyaksikan tanda-tanda keesaan Allah pada kejadian mereka sendiri. Penolakan terhadap ajaran Tauhid yang dibawa Nabi itu sebenarnya perbuatan yang berlawanan dengan fitrah manusia dan dengan suara hati nurani mereka. Karena itu tidaklah benar manusia pada hari Kiamat nanti mengajukan alasan bahwa mereka alpa, tak pernah diingatkan untuk mengesakan Allah. Fitrah mereka sendiri dan ajaran Nabi-nabi senantiasa mengingatkan mereka untuk mengesakan Allah dan menaati seruan Rasul serta menjauhkan diri dari syirik.
1)      Surat Fushshilat : 30
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".( Fushshilat 30)
Tafsir Mufradat :
Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut menjemput “Janganlah takut dan janganlah bersedih“. Mujahid, ‘Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut: “Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.” Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan.

 5.      Al-Baqarah Ayat : 255
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang patut disembah, yang mempunyai kesemuanya kesempurnaan.
Kata “ هو الاالله لا إله  “ menunjukkan bahwa tidak ada yang disembah dengan sebenar-benarnya kecuali hanya Dia Tuhan Langit dan Bumi.
Kata “الْحَيُّ” mempunya arti bahwa Dzat Allah SWT selalu kekal abadi tidak pernah rusak atau fanak, hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan makhluk-Nya yang bisa rusak atau fanak.
Kata “الْقَيُّومُ” menunjukkan bahwa Allah SWT tidak butuh pada pembantu didalam mengurusi segala urusan-Nya. Kata “الْقَيُّومُ” ditafsirkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang mampu independen didalam mengurusi segala urusan makhluknya tampa bantuan dari pihak lain.
Kata “لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ” mempunya arti Dzat yang tidak pernah mengantuk atau tidur. Kata ini memperkuat kata sebelumnya berupa “الْحَيُّ الْقَيُّومُ”. Tentu tidak mungkin ada Dzat yang kekal abadi dan maha kuasa bisa mengantuk atau tidur, maka kata “لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ” adalah untuk memperkuat bahwa Dzat yang kekal abadi dan maha kuasa tidak pernah mengantuk atau tidur.
Kata “لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ” mempunya arti bahwa setiap sesuatu yang ada dilangit dan dibumi adalah masuk didalam kepemilikan Allah SWT. Kata ini juga menjukkan bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah, karna setiap sesuatu yang ada dibumi dan dilangit seperti Berhala, patung, matahari atau bulan adalah milik Allah, dan tidak pantas suatu yang dimiliki bisa mengalahkan pemiliknya Kata “مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ” menunjukkan keesaan Allah SWT bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menyamai keesaan-Nya hingga mampu memberi pertolongan kepada orang lain tampa izin dari Allah SWT.
Kata “ أَيْدِيهِمْ – خَلْفَهُمْ ” ditafsirkan dengan sesuatu yang ada dibumi dan sesuatu yang ada diakhirat. Jadi kalimat itu mempunyai arti bahwa Allah SWT adalah Dzat mengetahui sesuatu yang ada didunia dan sesuatu yang ada diakhirat. Maka pengetahuan Allah SWT tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
Kalimat “وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ” mengindikasikan bahwa selain Allah SWT tidak mempunyai ilmu kecuali apa-apa yang telah diajarkan oleh Allah padanya. Selain itu,Kalimat “وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ” juga  mempunyai pengertian bahwa selain Allah SWT tidak memiliki pengetahuan yang sebanding dengan pengetahuan Allah SWT.
Kata “كُرْسِيُّهُ”  didalam kalimat “وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ” para ulama’ tafsir berbeda pendapat, ada yang mengakan bahwa kata itu mempunyai arti ilmu, kekuasaan dan arsy.Jadi arti dari kalimat itu adalah bahwa kursi Allah (bisa dibaca ilmu Allah, kekuasaan Allah atau arsy Allah) meliputi langit dan bumi dan Allah tidak berat memelihara kedua.
    B.     HADIST

1. Dari Anas bin Malik Radhiallahuanhu bahwasannya Rasulullah SAW membaca ayat ini (artinya) : “Dia adalah Robb (Tuhan) yang patut kita bertaqwa kepadaNya dan Dia yang berhak member ampunan.” QS.Almuddatsir 74-56. Kemudian beliau bersabda, “Allah Azza Wajalla berfirman,  Aku adalah dzat yang berhak ditakuti (mendapat keakwaan hamba). Oleh karena itu,janganlah menjadikan bersama-Ku Tuhan yang lain. Barang siapa takut untuk menjadikan Tuhan lain bersama-Ku, maka Aku berhak mengampuninya (HR.Ibnu Majah).

2. Dari Jabir, yaitu Ibnu ‘Abdillah Al-Anshari Radhiyallahu’anhu, dari Ibnu Unais Radhiyallahu’anhu, ia berkata, “aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah akan mengumpulkan seluruh hamba, kemudian Dia memanggil mereka dengan suara yang dapat didengar orang yang jauh sebagaimana yang didengar oleh orang yang dekat : Aku-lah Maharaja, Akulah Ad-Dayyan. (HR.Bukhari).

C. KESIMPULAN

Allah itu Esa tiada Tuhan selain Allah yang patut kita sembah. Ketauhidtan manusia terhadap Allah SWT merupakan fitrah sejak lahir dan merupakan fitrah seorang manusia untuk percaya terhadap adnya tuhan. Allah SWT menjanjikan bahwa setiap hamba yang beriman kepadaNya akan dimasukkan surga. Dalam aqidah islam,Allah adalah nama Tuhan semesta alam yang wujudnya hakiki. Nama tersebut merupakan nama yangvpaling agung dari kesembilan puluh sembilan nama Allah,karena nama tersebut merupakan Dzat yang menyatukan sifat-sifat Ketuhanan secara keseluruhan.

DAFTAR PUSATAKA

Aminudin, dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Ahmad Musthofa Al-Maraghi. 1993.Terjemahan Tafsir Al-Maraghi. Semarang :Toha Putra

Miftahul Khoiri dan Mohammad Asnawi. 2001. Al-Ahaadiitsu Al-Qudsiyyah Kumpulan Hadits 
Qudsi Beserta Penjelasannya. Yogyakarta : Muassan Ar-Rayan

Al-Qura’n CHM

Maktabah Syamilah


1 komentar:

  1. Look at the way my acquaintance Wesley Virgin's report begins with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.

    Wesley was in the military-and shortly after leaving-he discovered hidden, "mind control" tactics that the CIA and others used to get anything they want.

    THESE are the same SECRETS lots of famous people (especially those who "became famous out of nowhere") and top business people used to become wealthy and famous.

    You've heard that you use only 10% of your brain.

    That's because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.

    Perhaps this expression has even taken place IN YOUR own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain around seven years ago, while driving a non-registered, beat-up bucket of a car without a license and $3 in his pocket.

    "I'm very fed up with living paycheck to paycheck! Why can't I become successful?"

    You've been a part of those those types of conversations, am I right?

    Your very own success story is waiting to start. Go and take a leap of faith in YOURSELF.

    Watch Wesley Virgin's Video Now!

    BalasHapus

PENGERTIAN HADITS, PERBEDAAN DENGAN AL-QU’AN DAN RUANG LINGKUPNYA

  A.       Pendahuluan      Al Quran dan hadits merupakan pedoman bagi seluruh umat islam di dunia yang mengatur kehidupan mereka. “Aku ti...

TRENDING